SHARING SESSION BANGKIT 2021


Bangkit adalah program dari Google yang ditujukan untuk mempersiapkan pelajar keterampilan yang dibutuhkan. Bangkit juga menyediakan 3 learning path yaitu: Machine Learning, Mobile Development, dan Cloud Computing. Ketika peserta Bangkit lulus, maka peserta akan mendapatkan kesempatan untuk mendapat token sertifikat. Bangkit menggunakan capstone project untuk melakukan penilaian. Bangkit 2021 dimulai dari bulan Februari 2021 dan diikuti oleh beberapa mahasiswa serta alumni ISTTS. Oleh karena itu, ISTTS mengadakan Sharing Session Bangkit 2021 ini pada tanggal 11 September 2021 yang menghadirkan 4 pembicara.


Winda Angelina merupakan salah satu peserta Bangkit yang mengikuti Mobile Development Path. Ia belajar tentang Android Learning Path dan menggunakan Dicoding dalam proses pembelajarannya. Di Android Learning, peserta Bangkit diajarkan banyak hal. Tidak hanya coding, Bangkit juga mengajarkan soft skills. Perjuangan yang dirasakan Kak Winda meliputi perjuangan submission dicoding, perjuangan capstone meet sampai tengah malam, dan belajar terus menerus. Hal yang Kak Winda dapatkan dari Bangkit adalah knowledge, free fullset Android Dicoding Course, Free Token For Google Associate Android Developer Certification Exam, Bangkit Graduate Certification, konversi SKS, teman baru, dan pelajaran baru. “Perjalanan di Bangkit seperti mendaki gunung. Tidak mudah dan penuh rintangan, tapi semuanya bakal worth it di belakang.” kata Kak Winda di akhir sharing-nya.


Selanjutnya, pembicara kedua yang melakukan sharing adalah Antony Kurniawan. Ia berbagi ceritanya tentang Machine Learning di Bangkit. Sama dengan path lain, di Machine Learning juga diajarkan soft skills yang sangat bermanfaat pada saat kerja nanti. Pada Machine Learning ini Kak Antony menggunakan Coursera. Semua pelajaran Coursera dan ILT Sessions menggunakan Bahasa Inggris. Timeline Bangkit dimulai dari Februari sampai Juni merupakan sesi belajar dan persiapan, kemudian melakukan proyek yang diberikan oleh Bangkit. TensorFlow Developer Certificate yang seharga 100 USD bisa didapatkan jika lulus Bangkit. Konversi SKS juga berlaku untuk machine learning path ini. Menurut Kak Antony, yang paling berat di Bangkit ini mungkin adalah matematika.


Selanjutnya, Melvern Tamara yang mengambil Cloud Computing juga membagikan pengalamannya. Cloud Computing adalah sebuah proses pengolahan data komputasi melalui jaringan internet. Selama Bangkit, cloud platform yang digunakan adalah Google Cloud. Kak Melvern mempelajari Python, Flask, Django, Cyber Security, Machine Learning, dan Data Processing. Di Bangkit, juga diajarkan GCP main features: Machine Learning; Computing Engine, database, dan storage. Terdapat banyak juga courses yang harus diselesaikan, namun tidak terlalu susah. Cloud Computing menggunakan Coursera dan QuickLab untuk pengumpulan tugas yang berjalan tidak terlalu lama seperti Dicoding namun juga tidak boleh diremehkan.


Pembicara terakhir yaitu Ricky Sutanto. Tidak seperti topik pembicara-pembicara lainnya, Kak Ricky memperkenalkan sebuah komunitas baru di ISTTS yaitu GDSC (Google Developer Student Clubs) yang langsung dibawahi oleh Google. Komunitas ini termasuk baru di ISTTS karena baru resmi pada bulan Agustus yang lalu. GDSC bertujuan untuk membangun komunitas untuk belajar dan sharing bersama. GDSC juga menyediakan resources gratis seperti Google platform, firebase, dan lain-lain. Manfaat mengikui GDSC adalah dapat menambah pengetahuan, dapat mengembangkan network dan berkenalan dengan orang luar, serta mendapatkan free Google technology resource.

Acara kemudian ditutup dengan sesi tanya jawab. Pertanyaan yang diajukan cukup banyak, namun semuanya berhasil terjawab oleh pembicara-pembicara yang hadir. Lalu, acara dilanjutkan dengan foto bersama untuk dokumentasi dan peserta juga diberikan kesempatan untuk melakukan absensi.